Mei 11, 2010

KEMENKES SEGERA LAKUKAN RISET KESEHATAN DASAR

Jakarta, 7/5/2010 (Kominfo-Newsroom) Kementerian Kesehatan RI akan mulai melaksanakan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 di seluruh provinsi di Indonesia pada 25 Mei hingga 25 Juni 2010. Hasil Riskesdas diharapkan memberikan informasi khusus mengenai pencapaian millenium development goals (MDGs) bidang kesehatan.
Menurut Kepala Balitbang Kemenkes RI Agus Purwadianto dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Jumat (7/5), mengatakan, Riskesdas 2010 merupakan Riskesdas MDGs sebagai sarana untuk mengevaluasi perkembangan status kesehatan masyarakat Indonesia, perubahan masalah kesehatan yang terjadi, serta perkembangan upaya
pembangunan kesehatan di tingkat nasional dan provinsi dalam tiga
tahun terakhir.
Ia menjelaskan, pemilihan blok sensus sampel (BS) akan dilakukan
secara acak oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 2.800 BS yang
dapat mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Dari tiap-tiap blok sampel tersebut akan dipilih 25 rumah tangga
(RT) secara acak, sehingga diperkirakan akan terpilih 70.000 RT sampel yang tersebar di seluruh Indonesia, katanya.
Agus mengatakan, data yang dikumpulkan pada Riskesdas 2010 akan mencakup morbiditas penyakit malaria, tuberkulosis paru, status gizi, kesehatan ibu dan anak, perilaku kesehatan, konsumsi makanan individu, fasilitas pelayanan kesehatan, sanitasi lingkungan dan pengeluaran rumah tangga.
Selain itu dilakukan juga pemeriksaan darah di lapangan untuk
diagnosis malaria dan pemeriksaan dahak di laboratorium puskesmas
rujukan mikroskopis atau PRM. Informasi yang dihasilkan nantinya
sebagian besar akan mewakili sampai tingkat provinsi, kecuali
pemeriksaan biomedis mengenai malaria dan TB, katanya.
Seperti halnya Riskesdas 2007 lalu, katanya, untuk melaksanakan
Riskesdas 2010 ini telah dibentuk tim pengarah di tingkat pusat,
tim manajemen tingkat pusat, tim pelaksana tingkat pusat, provinsi
dan kab/kota dengan anggota dari jajaran Kemenkes, BPS, provinsi
kab/kota, balitbang daerah, universitas, lembaga penelitian, dinas
kesehatan dan unit terkait lainnya.
Data tersebut akan dikumpulkan melalui wawancara, pengukuran dan
pemeriksaan laboratorium. Pengumpulan data juga dilakukan dengan
menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji-coba, bahan dan
teknik pemeriksaan laboratorium berstandar dan dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih.
Setiap tim akan terdiri atas empat orang yang memiliki
kualifikasi. Mereka akan bertugas di 2-3 blok sampel yang terdiri
atas 50-75 RT terpilih, selanjutnya data akan dikumpulkan secara
langsung dan mengentri data tersebut.
Jumlahnya sekitar 3.750 orang yang tersebar di 2.800 BS terpilih, katanya.Ia mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi memberikan informasi yang sebenarnya agar data yang terkumpul dapat memberikan informasi yang benar tentang status kesehatan masyarakat. Dengan demikian, katanya, Kemenkes dapat melakukan perencanaan pembangunan kesehatan yang tepat.
Sementara itu di tempat yang sama Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan Kementerian Kesehatan
Trihono mengatakan, Riskesdas kali ini juga akan menjadi bahan
laporan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai kemajuan
Tujuan MDGs yang akan dibawa ke pertemuan Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa, September mendatang.
Untuk melaksanakan Riskesdas 2010, katanya, pemerintah
mengalokasikan dana Rp 152 miliar yang akan menjangkau 70 ribu sampel di tingkat provinsi.

Tidak ada komentar: